Monday, February 16, 2009

Aku Bukan Manusia Biasa


Image taken from corbis.com


Bukan pilihan ku menjadi manusia biasa
Dengan izin Allah, aku berhak menjadi manusia luar biasa
Yang merebut peluang, bukan memburu jaminan
Aku tidak ingin menjadi rakyat kerdil
Yang takut dan jahil, dijaga rapi oleh negara
Aku ingin menceburkan nasib untuk menjulang impian
Menegak cita untuk jatuh dan bangun
Sejenak aku tidak berhenti berusaha
Kerana disogokkkan sekepal nasi
Aku pilih cabaran hidup, bukan keselesaan hidup
Kenikmatan pencapaian, bukan lesu damai sebuah Uthopia
Aku tidak rela dibingkai kerana mencari rezeki
Atau menggadai maruah demi segenggam padi
Aku tidak akan tunduk pada kuasa
Atau bertelut pada bujukan
Aku tetap mewarisi hak tegak berdiri
Dengan megah dan berani berfikir
Bertindak bagi diriku sendiri
Mengecap madu perjuanganku
Dan menghadapi hidup ini dengan tekad dan rendah diri
Sambil mengatakan :
"Inilah yang telah ku lakukan!"


Nota: Sajak ini telah diberi oleh sahabat ku "Miss Jayce" sewaktu zaman persekolahan dulu. Aku sudah tak ingat nama penulis sajak ini.

Wednesday, January 7, 2009

10 Muharram 1430 Hijrah

It was my birthday... If follow Islamic Calendar la... Hmmmmm... my 7-years-boyfriend-now-becomes-my-1-year-best-friend bought me dinner. We didn't plan to celebrate actually. I only told him when we met just now. Yeah, knowing gentlemen, almost all of them have amnesia when it comes to remember important dates. So ladies, don't get overly hurt. Just play our roles to ring them a bell (",)

We had a light dinner since both of us are on diet now *new year resolution*. Suddenly I have amnesia too when I try to remember how many times this resolution has been repeated (",) So we shared every portion of our dinner...



The tuna sandwiches....



The homemade mashed potato...



My favourite Ipoh white coffee, his favourite jasmine tea and my manggo yogurt birthday cake...



He said "Your heart and strawberry are identical. Sometimes sweet and sometimes sour..."
I said "Life is a balance between sweet and sour..."
He said "...and the latter is growing dominance recently..."
I said "...and perhaps I veer into more complicated territory lately... "


He said "You are losing your life again... I bet one day you will come back to me..."
I said "I prefer to lose my life than you lose your future..."



Where else we had dinner other than our favourite Lily Cenario Cafe. I missed Yanti, the sweet waitress who always welcomed us with her innocent smile. She has gone back to Jawa, Indonesia. Now LCC has Cambodian waiters.

Dr. H and I now are best friends. Hard to believe but that's the way we are now. I know he loves me so much and really cares for me. He truly respects me. That makes him something special. Not only that. Everytime I cry, he'll make sure that I will laugh again before I go back home. It's been a year now after we were unable to perform a miracle to get married... and I accept the fact that we meant to be best friends only. I loved him and I still care for him...

Saturday, December 27, 2008

Hati Terluka...


Image taken from corbis.com

Dua Puluh Enam Disember 2008...
Bagaimana untuk merawat hati yang terluka??? Setiap hati yang terluka itu pasti mempunyai penyebabnya kepada kelukaan itu dan ia datang dalam pelbagai bentuk dan boleh berlaku pada bila-bila masa sahaja, di mana-mana sahaja dan oleh sesiapa-sesiapa sahaja. Persoalannya sekarang bagaimana kita hendak merawat hati kita sendiri bila terluka??? Bila mana waktu itu kita tidak berhasrat untuk meluahkan kelukaan itu kepada sesiapa. Di bawah ini ada beberapa saranan DIY (Do-It-Yourself).

Langkah Pertama
Kelukaan pasti mengundang airmata. Maka menangislah sepuas-puasnya. Pastikan kita menangis seorang diri. Ia akan memberi kita kelegaan. Ketika menangis, dapat dirasakan hati kita bagai dihiris-hiris. Perasaan yang lahir waktu itu sebenarnya adalah darah yang mengalir di hati kita.

Langkah Kedua
Di waktu kita menangis itu bacalah sebanyak-banyaknya kalimah "Innalillahiwainnailaihirojiun" dan "Lahaulawalakuwataillabillah". Di saat hati kita terluka dek kerana perbuatan manusia, maka kita menyerahkan hati kita yang terluka itu kepada Allah s.w.t. untuk merawatnya.

Langkah Ketiga
Lakukanlah solat taubat dan solat syukur. Ya, mungkin tanpa sedar kita juga ada melukai hati orang lain kerana itu Allah memberi izin hati kita dilukai supaya kita dapat merasakan apa yang orang lain rasa. Dalam masa yang sama kita tetap bersyukur walaupun hati kita dilukai.

Langkah Keempat
Tidur dapat membantu kita untuk memberi kelegaan. Tidur pasti nyenyak bilamana langkah pertama, kedua dan ketiga sudah dilakukan.

Langkah Kelima
Selepas bangun tidur, bercakaplah dengan orang yang membuat hati kita terluka secara terbuka. Diperingkat ini marah kita sudah reda dan Allah sudah pun merawat hati kita yang luka itu di dalam waktu tidur kita tadi.

Setiap apa pun yang berlaku, sama ada yang baik atau yang buruk, kesemuanya pasti datang silih berganti dalam hidup kita. Di waktu kita diuji dengan kekecewaan, di waktu itu lah kita dapat merasakan yang Allah itu benar-benar berbicara dengan kita. Hanya Allah sahaja yang boleh merawat hati manusia. Bila kita redha menerima ujian-Nya walau hanya sebesar zarah, pasti Allah akan memberi hadiah atas kesabaran kita. Kadang-kadang Allah mengirim hadiah untuk kita dengan begitu cepat sekali. Subhanallah!

Dua Puluh Tujuh Disember 2008...
Pagi ini adalah suatu pagi yang sangat ceria. Seceria burung-burung yang menyanyi dan ayam-ayam yang berkokok. Dan hari ini Allah sudah pun mengirimkan hadiah-Nya kepadaku... Tidak sabar untuk melihatnya... (",)

Image taken from corbis.com
Related Posts with Thumbnails